Metabolit Primer dan Sekunder
1.
Metabolit Primer
Senyawa metabolit primer adalah senyawa yang dihasilkan oleh makhluk
hidup yang bersifat esensial pada proses metabolisme sel dan keseluruhan proses
sintesis dan perombakan zat-zat ini yang dilakukan oleh organisme untuk kelangsungan
hidupnya. Senyawa metabolit primer terdiri dari
karbohidrat, protein dan lemak
Memiliki ciri:
Esensial untuk hidup: pertumbuhan normal, perkembangan dan
reproduksi. Berupa enzim fisiologis, menghasilkan energi misalnya karbohidrat.
Terlibat langsung dalam fungsi fisiologis normal: protein dan enzim
Terdapat di dalam organisme atau sel.
Dikenal dengan istilah metabolit sentral.
Berat molekul (BM) dari kecil dalam bentuk monomer hingga sangat besar polimer
( > 1500 Dalton).
Contoh: glukosa, asam organik sederhana, asam lemak, protein,
hormon, enzim adalah
Metabolit
primer terdiri dari 3 golongan utama yakni karbohidrat, protein dan lemak.
Glukosa esensial untuk menghasilkan energi, asam amino vital untuk menghasilkan
berbagai hormon dan neuro transmitter, lemak untuk membangun jaringan. Setiap
metabolit primer ini akan bersenyawa membentuk polimer atau ikatan yang lebih
kompleks membentuk jaringan tubuh. Jaringan otot tersusun dari pensenyawaan
kompleks protein, dinding sel tumbuhan atau cangkang binatang dibentuk dari
persenyawaan antar karbohidrat, jaringan lemak disusun oleh persenyawaan lemak.
Antar metabolit primer ini juga akan saling membentuk persenyawaan dalam
membangun sel-sel dan jaringan kemudian organ.
Adapun sifat-sifat kimiawi metabolit primer, memiliki berat
molekul kecil mulai dari 80-300 Dalton/amu, larut dalam air (gula dan asam
amino) atau tidak larut air misalnya asam lemak, jika saling berikatan
membentuk senyawa dengan berat molekul sangat besar (BM >1000-100.000 d).
Secara farmakologis, senyawa metabolit sekunder memiiliki berbagai aktifitas
biologis: anti bakteri, anti infeksi, anti kolesterol, anti kanker, anti
diabetes dll.
Memiliki
ciri:
Sanyawa Lipid
Makanan yang
dimakan harus diproses menjadi berbagai produk melalui pencer-naan karbohidrat
protein dan lipid, ter-utama berupa glukosa, asam amino, serta asam lemak dan
gliserol. Semua produk hasil pencernaan diproses melalui lintasan masing-masing
menjadi produk umum, asetil KoA, yang kemudian dioksidasi secara sempurna lewat
siklus asam sitrat.
Kandungan lipid
dalam makanan terdiri dari trigliserida, kolesterol, dan fosfolipid;
trigliserida merupakan jenis lipid terbanyak. Lemak jenuh (satura-ted)
terdapat pada produk hewani (daging dan susu) sedangkan lemak tak jenuh (unsaturated)
pada biji-bijian, kacang, dan minyak sayuran. Sumber kolesterol ialah kuning
telur, jeroan, dan produk susu.
Lipid berfungsi
sebagai sumber energi; insulator panas di jaringan sub-kutan; cadangan energi
(trigliserida); prekursor hormon adrenal dan steroid gonadal serta asam empedu
(kolesterol).
Lipid
umumnya bersifat hidrofobik, oleh karena itu dibutuhkan suatu pelarut yaitu
apoprotein. Senyawa lipid bersama apoprotein disebut lipoprotein. Lipopro-tein
merupakan partikel berbentuk bola yang berfungsi mentranspor lipid dalam
da-rah, antara lain kolesterol dan trigliserida.
Metabolisme lipoprotein
dibagi atas tiga jalur yaitu jalur metabolisme eksogen, endogen, dan jalur reverse
cholesterol transport. Masing-masing jalur menghasil-kan jenis lipoprotein
tertentu dengan fungsi yang spesifik.
JENIS-JENIS
LIPID
trigliserida,
fosfolipid, dan kolesterol. Trigliserida tersusun oleh tiga asam lemak yang
teresterifikasi ke molekul gliserol. Trigliserida sebagai sumber asam lemak dan
membentuk lipid di jaringan adiposa. Trigliserida juga ditranspor sebagai
kom-ponen lipoprotein. Trigliserida dihidrolisis dalam jaringan adiposa, dan
melepaskan asam lemak bebas yang akan digunakan sebagai sumber energi.
Fosfolipid
mempunyai struktur yang mirip dengan trigliserida, tetapi pada atom C ketiga
dari gliserol terikat gugus fosfat. Fosfolipid merupakan molekul hidrofilik
sehingga dapat bercampur pada permu-kaan pemisah air-lemak. Jenis lipid ini
yang membentuk komponen membran dari lipoprotein.
Kolesterol
merupakan komponen utama membran sel, serta sebagai prekursor hormon steroid,
asam empedu dan vitamin D. Sumber kolesterol dalam darah yaitu 15% berasal dari
makanan dan 85% dibuat dari asetil KoA di hati. Kolesterol dike-luarkan dari
tubuh ketika dikatabolisme dan disekresi dalam garam empedu, yang akhirnya
diekskresi melalui feses.
Dari
bermacam-macam lipid, hanya asam lemak bebas (yang berasal dari trigliserida)
yang dioksidasi menjadi energi. Trigliserida dikatabolisme, memi-sahkan asam
lemak dan gliserol. Gliserol akan dikonversi menjadi gliseraldehid-fosfat
kemudian masuk ke siklus Krebs. Oksidasi asam lemak terjadi di mito-kondria,
dimana asam lemak dipecah menjadi asetil KoA.
2. Senyawa
Metabolit Sekunder
Metabolit
sekunder merupakan senyawa kimia yang terdapat dalam suatu organisme yang tidak
terlibat secara langsung dalam proses pertumbuhan, perkembangan atau reproduksi
organisme. Berbeda dengan metabolit primer yang ditemukan pada seluruh spesies
dan diproduksi dengan menggunakan jalur yang sama, senyawa metabolit sekunder
tertentu hanya ditemukan pada spesies tertentu. Tanpa senyawa ini organisme
akan menderita kerusakan atau menurunnya kemampuan bertahan hidup. Fungsi
senyawa ini pada suatu organisme diantaranya untuk bertahan terhadap predator,
kompetitor dan untuk mendukung proses reproduksi Senyawa metabolit sekunder
terdiri dari golongan flavonoid , alkoloid, terpenoid, steroid, lipid, lakton,
dan glikosida. Flavonoid merupakan salah satu produk metabolisme sekunder yang
ditemukan pada tumbuhan tingkat tinggi dan mikroorganisme. Senyawa ini terdapat
pada semua bagian tumbuhan tingkat tinggi termasuk daun, akar, kulit, kayu,
bunga, buah dan biji. Flavonoid juga merupakan kelompok senyawa fenol terbesar
yang terdapat pada tumbuhan.
Klasifikasi
Senyawa Flavanoid
Struktur
flavonoid memiliki 15 atom karbon, terdiri dari 2 cincin benzena yang
dihubungkan menjadi satu oleh rantai linier yang terdiri dari tiga atom karbon.
Dapat ditulis sebagai berikut C6-C3-C6 (Manitto, 1992). Susunan ini dapat
menghasilkan tiga jenis struktur, yaitu flavonoid (1,3-diarilpropana),
isoflavonoid (1,2-diarilpropana), neoflavonoid (1,1-diarilpropana).
Flavonoid
merupakan istilah yang dikenakan pada suatu golongan besar senyawa yang berasal
dari kelompok senyawa yang paling umum yaitu senyawa flavon.
Senyawa
flavonoid terdiri dari beberapa jenis, bergantung pada tingkat oksidasi rantai
propana dari sistem 1,3-diarilpropana.
Sifat
- Sifat Flavonoid
Aglikon
flavonoid adalah flavonoid yang tidak mengikat gugus gula dan bersifat
kurang
polar. Contoh flavonoid ini adalah isoflavon, flavonon, flavon, serta
flavonol
yang termetoksi. Karena sifatnya yang kurang polar maka aglikon
cenderung
mudah larut dalam pelarut eter dan kloroform. Flavonoid glikosida
adalah
flavonoid yang mengikat gugus gula. Pada senyawa ini satu gugus
hidroksil
terikat pada satu gugus gula, flavonoid ini disebut flavonoid
O-glikosida.
Selain itu juga terdapat flavonoid C-glikosida dimana gula terikat
langsung
pada inti benzena dengan ikatan karbon - karbon. Pengaruh glikosida
menyebabkan
flavonoid mudah larut dalam air.
Manfaat
Flavonoid
Flavonoid
merupakan senyawa metabolit sekunder dalam suatu tumbuhan yang berfungsi
sebagai pigmen (pembentuk warna), pertahanan diri dari hama dan penyakit.
Senyawa flavonoid juga digunakan dalam industri makanan sebagai pewarna makanan.
Manfaat flavonoid terhadap organisme sangat banyak macamnya, sehingga dapat menjelaskan
mengapa tumbuhan yang mengandung flavonoid digunakan dalam pengobatan
tradisional. Beberapa flavonoid menghambat fosfodiesterase, aldureduktase,
monoamino reduktase, protein kinase, DNA polimerase dan lipooksigenase. Beberapa
contoh senyawa flavonoid yang diisolasi dari tumbuhan dapat berkhasiat sebagai
obat, seperti silimarin dari Silybum marianum dapat berfungsi mengobati
gangguan hati serta menghambat sintesis prostaglandin. Kuersetin 3-rutinosida
bermanfaat untuk mengobati kerapuhan pembuluh kapiler pada manusia. Beberapa
xanton dan flavonoid oligomer dalam makanan mempunyai efek anti-hipertensi
dengan menghambat kerja enzim pengubah angiotensin. Selain itu, dari golongan
isoflavanoid seperti rotenon telah dimanfaatkan oleh manusia untuk insektisida.
Permasalahannya :
1. Mengapa
metabolit sekunder tidaklah bersifat esensial untuk kehidupan, meski penting
bagi organisme yang menghasilkannya?
2.
Termasuk golongan metabolit
sekunder apakah senyawa fenolik, flavonoid, dan golongan tannin?. Bagaimana
hubungan kekerabatan mereka?
3. apakah hubungan antara metabolit sekunder dengan metabolit primer ?
Saya akan mencoba menjawab pertanyaan nomor 3. Hubungan metabolit primer dan metabolit sekunder
ReplyDeleteMetabolit sekunder terbentuk dari metabolit primer melalui berbagai jalur metabolisme yang disesuaikan dengan tujuan dan kondisi lingkungan tumbuhan tersebut tumbuh
Baiklah saya akan menjawab permasalahan ketiga dimana Sebagian besar metabolit sekunder merupakan molekul organik kompleks yang dibutuhkan untuk sintesis sejumlah besar reaksi enzimatik spesifik. Sebagai contoh, saat ini diketahui paling sedikit 72 tahap enzimatik yang dilibatkan dalam sintesis antibiotika tetrasiklin dan lebih dari 25 tahap enzimatik pada sintesis eritromisin, tidak satupun reaksi tersebut terjadi selama metabolisme primer, karena bahan pemula untuk metabolisme datang dari jalur biosintetik utama.
ReplyDeleteStarting material (precursor) biosintesis metabolit sekunder didapatkan dari proses metabolisme primer (Dewick, 1999). Struktur dan jumlah dari prekursor menentukan kerangka metabolit sekunder. Oleh sebab itu precursor-prekursor ini sering disebut sebagai building blocks dari metabolit sekunder. Secara garis besar hanya ada 3 senyawa antara (intermedier) pokok, yaitu : asetat, shikimat dan mevalonat, ditambah beberapa L-asam amino (seperti ornitin dan lisin) yang berasal dari proses metabolism primer, seperti fotosintesis, glikolisis, siklus pentosa dan krebs (gambar 2, didalam kotak), degradasi β -oksidasi, dll. Jadi senyawa antara tersebut merupakan “jembatan” antara metabolisme primer dan sekunder.
Dan Metabolit sekunder terbentuk dari metabolit primer melalui berbagai jalur metabolisme yang disesuaikan dengan tujuan dan kondisi lingkungan tumbuhan tersebut tumbuh (Sahidin, 2013).
saya ingin mencoba menjawab pertanyaan nomor 2
ReplyDeletemenurut literatur yang saya dapat, Manfaat metabolisme sekunder adalah sebagian besar tanaman penghasil senyawa metabolit sekunder memanfaatkan senyawa tersebut untuk mempertahankan diri dan berkompetisi dengan makhluk hidup lain disekitarnya. Tanaman dapat menghasilkan metabolit sekunder (seperti quinon,flavonoid, tannin,dll) yang membuat tanaman lain tidak tumbuh di sekitarnya. Hal ini disebut alelopati.
Ingin menambahkan, Metabolisme primer berlangsung dalam suatu daur atau siklus (misalnyasiklus asam sitrat). Senyawa organik dari metabolisme primer merupakan pusatnya dan senyawa-senyawa metabolisme sekunder merupakan cabang-cabangnya. Metabolisme sekunder dapat dibedakan secara akurat dari metabolit primer berdasarkan kriteria berikut: penyebarannya lebih terbatas, terdapatterutama pada tumbuhan dan mikroorganisme serta memiliki karakteristik untuk tiap genera, spesies atau strain tertentu. Metabolit ini dibentuk melalui alur (pathway) yang khusus dari metabolit primer. Sebaliknya, metabolit primer sebarannya luas, pada semua benda hidup dan sangat erat terlibat dalam proses- proses kehidupan yang esensial. Metabolit sekunder tidaklah bersifat esensialuntuk kehidupan, meski penting bagi organisme yang menghasilkannya.Hal yang menarik untuk diperhatikan ialah bahwa metabolit sekunder dibiosintesis terutama dari banyak metabolit-metabolit primer: asam amino, asetilcoenzim-A, asam mevalonat, dan zat antara (intermediate) dari jalur shikimat(shikimic acid). Ini merupakan titik awal elaborasi metabolit sekunder yangmengarah ke klasifikasi serta bahasannya sebagai kelompok-kelompok yang bersifat diskrit.
DeleteSay akan menjawab permasalahan saudari dimana Terpenoid (Sebagian besar senyawa terpenoid mengandung karbon dan hidrogen serta disintesis melalui jalur metabolisme asam mevalonat.) Contohnya monoterpena, seskuiterepena, diterpena, triterpena, dan polimer terpena.Fenolik (Senyawa ini terbuat dari gula sederhana dan memiliki cincinbenzena, hidrogen, dan oksigen dalam struktur kimianya.) Contohnya asam fenolat, kumarina, lignin, flavonoid, dan tanin.Senyawa yang mengandung nitrogen.[2] Contohnya alkaloid dan glukosinolat
ReplyDelete