Terpenoid
Terpenoid
adalah senyawa hasil derivatisasi dari kombinasi dua atau lebih unit isoprena.
Isoprena adalah sebuah unit yang tersusun dari 5 karbon, dikenal dengan
2-metil-1,3-butadiena. Terpenoid disusun dari isoprena yang bentuknya mengikuti
aturan head-to-tail. Karbon 1 dinamakan head dan karbon 4
dinamakan tail (Sarker dan Nahar, 2007).
Sebagian besar senyawa
terpenoid di sintesis melalui jalur metabolisme asam mevalonat. Contohnya
monoterpena, seskuiterpena, diterpena, triterpena, dan polimer terpena. Terpenoid
mengandung komponen aktif obat alam yang dapat digunakan untuk menyembuhkan
berbagai penyakit seperti diabetes dan malaria. Bagi organisme penghasil,
terpenoid berfungsi sebagai insektisida, fungisida, antipemangsa, antibakteri,
dan antivirus (Robinson, 1995).
Terpenoid merupakan
senyawa kimiawi tumbuhan yang memiliki bau dan dapat diisolasi dengan
penyulingan sebagai minyak atsiri. Minyak atsiri bukanlah senyawa murni akan
tetapi merupakan campuran senyawa organik yang kadangkala terdiri dari lebih dari
25 senyawa atau komponen yang berlainan. Sebagian besar komponen minyak atsiri
adalah senyawa yang hanya mengandung karbon dan hidrogen atau karbon, hidrogen
dan oksigen yang tidak bersifat aromatik . Minyak atsiri sebagai metabolit
sekunder yang biasanya berperan sebagai alat pertahanan diri agar tidak dimakan
oleh hewan(hama) ataupun sebagai agensia untuk bersaing dengan tumbuhan lain
(alelopati) dalam mempertahankan ruang hidup. Minyak atsiri bersifat mudah
menguap karena titik uapnya rendah. Selain itu, susunan senyawa komponennya
kuat memengaruhi saraf manusia (terutama dihidung) sehingga seringkali
memberikan efek psikologis tertentu.Setiap senyawa penyusun memiliki efek
tersendiri, dan campurannya dapat menghasilkan rasa yang berbeda. Sebagaimana
minyak lainnya, sebagian besar minyak atsiri tidak larut dalam air dan pelarut
polar lainnya. Dalam parfum, pelarut yang digunakan biasanya alkohol.
Terpenoid
adalah senyawa yang tersusun dari kerangka isopren (C5), yakni rantai
beranggota lima karbon bercabang (branching) metil pada karbon nomor 2 atau
kelipatannya. Senyawa-senyawa seskuiterpen (Zingiberaceae), asam ursolat yang
terdapat dalam berbagai tanaman dan bersifat penghambat kanker dan menurunkan
gula darah, asam betulinat yang tekandung dalam berbagai tatanaman termasuk
buah kayu putih yang bersifat antidiabetes, azadiraktin dari biji mimba
(Azadirachta indica) sebagai pestisida, berbagai macam parfum dan aroma
kebanyakan adalah senyawa-senyawa terpenoid. Karotenoid dalam berbagai tanaman
sebagai pro vitamin A. Skualen suplemen kesehatan, bahkan kolesterol yang jika
kadarnya dalam tubuh berlebihan menyebabkan penyakit jantung dan stroke adalah
merupakan senyawa golongan terpenoid.
Jalur
Biosintesis
Isopentenil piropospat (IPP) atau dimetil alil piropospat (DMAPP) adalah
starting material paling awal dari terpenoid. Jalur biosintesis terpenoid di
mulai dari pembentukan isopentenil piropospat (IPP) yakni isopren yang mengikat
dua buah pospat kemudian bergabung satu dengan yang lain dari kepala-ekor
membentuk monoterpen, seskuiterpen, diterpen, triterpen dan seterusnya. Mengapa
isoprene dalam reaksi ini harus mengikat pospat ?.
Terdapat
dua jalur biosintesis pembentuk terpenoid: 1 jalur mevalonat dan 2.
deoksiselulosa. Jalur biosintesis deoksiselulosa adalah jalur biosintesis yang
baru ditemukan. Jalur deoksiselulosa ditandai lazim ada di dalam tumbuhan atau
bakteri, namun jarang terdapat di dalam makhluk vertebrata termasuk manusia.
Minyak
atsiri monoterpen dan seskuiterpen, steroid, kolesterol merupakan senyawa
terpenoid.
Apakah
yang bisa Anda ambil pelajaran ?.
Dengan
ketiadaaan atau tidak samanya jalur biosintesis makhluk hidup, memungkinkan
intervensi suatu obat cukup selektif pada makhluk vertebrata.
Mekanisme pembentukan
senyawa terpenoid:
Terdapat
dua jalur biosintesis pembentuk terpenoid makhluk hidup ada dua, yakni jalur
mevalonat dan deoksiselulosa. Jalur biosintesis deoksiselulosa adalah jalur
biosintesis yang baru ditemukan. Jalur deoksiselulosa lazim ada di dalam
tumbuhan atau mikroba namun jarang terdapat di dalam makhluk vertebrata
termasuk manusia.
Dengan
ketiadaaan atau tidak samanya jalur biosintesis makhluk hidup, memungkinkan
intervensi suatu obat cukup selektif pada makhluk vertebrata. Apakah yang bisa
Anda ambil pelajaran?
Jalur biosintesis
terpenoid dimulai dari pembentukan isopentenil piropospat (IPP) atau
dimetilalil piropospat (DMAPP) yakni isopren yang mengikat dua buah pospat
kemudian bergabung satu dengan yang lain dari kepala-ekor membentuk monoterpen,
seskuiterpen, diterpen, triterpen dan seterusnya. Isoprene adalah unit
pembangun terpenoid bukan merupkan starting material paling awal dari
terpenoid. Mengapa isoprene dalam reaksi ini harus mengikat pospat? Meskipun
DMAPP dan IPP memiliki ikatan ganda namun electron π namun tidak terlalu
reaktif untuk bereaksi dengan molekul sejenis.
Ciri-ciri
senyawa terpenoid adalah:
1.
Jumlah rantai atom karbon di dalam kerangka sebanyak 5 atau kelipatannya.
Sehingga disebut senyawa golongan C5.
2.
Seringkali bercabang metil (branching –CH3). Karena starting materialnya
memiliki gugus metil maka jelaslah terpenoid yang dihasilkan mewarisi gugus
metil ini.
3.
Kadang mengandung gugus metilen (=CH2) terminal atau -CH2OH. Disebabkan suatu
reaksi pada cabang metil pada poin 2 gugus metil tersebut kadang mengalami
modifikasi menjadi gugus metilen terminal atau metil yang mengikat hidroksi.
4.
Seringkali membentuk cincin atau rantai siklik yang unik
Ciri
sekunder:
5.
Semakin panjang rantai karbon (jumlah karbon) kelarutan makin larut pada
pelarut non polar.
6.
Jarang memiliki gugus aromatis.
7. Jika
memiliki rantai ikatan ganda umumnya berjumlah terbatas.
Keberadaan
senyawa terpenoid berbobot molekul rendah berlimpah distribusinya pada tumbuhan
dan makhluk tingkat rendah seperti jamur/fungi, bakteri dengan struktur sangat
beragam. Pada makhluk vertebrata dan manusia jenis senyawa terpenoid didominasi
turunan steroid.
Identifikasi
Terpenoid
Secara
kimia: Karena terpenoid sangat beraneka ragam strukturnya dan tidak memiliki
gugus yang uniform terkait reaktifitas kecuali ikatan gandanya maka secara
kimia terpenoid diidentifikasi dengan penyemprotan pereaksi vanillin-asam
sulfat atau anisaldehida-asam sulfat yang akan menghasilkan warna-warna ungu,
kuning coklat, hitam pada sinar tampak. Vanillin dan anisaldehida memperpanjang
rantai terkonjugasi dari senyawa target. Atau kadang dilakukan reaksi oksidasi,
yang diperkirakan terlepasnya beberapa hidrogen meningkatnya jumlah ikatan
ganda sehingga terbentuk warna violet pada cahaya tampak. dengan pereaksi umum
serium(IV)sulfat yang akan menghasilkan warna ungu, biru atau kuning.
Secara fisika: Karena
ikatan gandanya terbatas maka identifikasi non spesifik terpenoid adalah dengan
melihat bercak kromatografi lapis tipis silica gel254 nm di bawah sinar lampu
UV 254 akan menghasilkan bercak warna ungu pemadaman, dengan warna latar
lempeng fluoresensi hijau (lempeng berwarna hijau). Dan di bawah lampu UV 366
mm tidak menghasilkan fuoresensi. Semakin terbatas ikatan gandanya tentu intensitas
akan lemah. Sehingga senyawa-senyawa triterpen seperti asam ursolat, asam
betulinat, kolesterol sulit tampak dengan identifikasi fisis. Untuk
memvisualkan bercak kromatografi golongan terpenoid rantai panjang memerlukan
derivatisasi dengan penyemprotan vanillin, anisal dehida, serium sulfat
kemudian dipanaskan beberapa detik sehingga akan timbul warna dari kuning
hingga merah tua. Harap dicatat bahwa reaksi kimia seperti ini terlalu umum.
Secara spektroskopi
proton NMR: karena terpenoid memiliki gugus metil, maka jika dibaca pada
spektra NMR akan tampak sinyal tunggal tinggi pada geseran kimia (chemical
shift) antara δ 0.8 sampai sekitar 2 ppm. Atau jika terdapat gugus ekso metilen
terminal (=CH2) maka akan terdapat puncak sinyal tinggi tajam antara 5 sampai
5,6 ppm berupa doublet).
Permasalahan :
1. Apakah
nama unit penyusun terpen?
2. Kenapa
banyak obat termasuk kedalam golongan metabolik sekunder? Contohnya saja obat
malaria yang masuk kedalam golongan terpenoid? Bagaimana penjelesannya!
3. Bagaimanakah
proses terbentuknya minyak atsiri melalui proses destilasi!
baiklah saya akan menjawab pertanyaan no 3 Destilasi adalah suatu metode pemisahan Hukum Raoult berdasarkan perbedaan titik didih. Untuk membahas destilasi perlu dipelajari proses kesetimbangan fasa uap-cair; kesetimbangan ini tergantung pada tekanan uap larutan. Hukum Raoult digunakan untuk menjelaskan fenomena yang terjadi pada proses pemisahan yang menggunakan metode destilasi; menjelaskan bahwa tekanan uap suatu komponen yang menguap dalam larutan sama dengan tekanan uap komponen murni dikalikan fraksimol komponen yang menguap dalam larutan pada suhu yang sama.
ReplyDeletePrinsip destilasi adalah penguapan cairan dan pengembunan kembali uap tersebut pada suhu titik didih. Titik didih suatu cairan adalah suhu dimana tekanan uapnya sama dengan tekanan atmosfer. Cairan yang diembunkan kembali disebut destilat. Tujuan destilasi adalah pemurnian zat cair pada titik didihnya, dan memisahkan cairan tersebut dari zat padat yang terlarut atau dari zat cair lainnya yang mempunyai perbedaan titik didih cairan murni. Pada destilasi biasa, tekanan uap di atas cairan adalah tekanan atmosfer (titik didih normal). Untuk senyawa murni, suhu yang tercatat pada termometer yang ditempatkan pada tempat terjadinya proses destilasi adalah sama dengan titik didih destilat.
Untuk memisahkan alkohol dari campuran dan meningkatkan kadar alkohol, beer perlu didistilasi. Maksud dan proses distilasi adalah untuk memisahkan etanol dari campuran etanol air. Untuk larutan yang terdiri dari komponen-komponen yang berbeda nyata suhu didihnya, distilasi merupakan cara yang paling mudah dioperasikan dan juga merupakan cara pemisahan yang secara thermal adalah efisien. Pada tekanan atmosfir, air mendidih pada 100 oC dan etanol mendidih pada sekitar 77oC. perbedaan dalam titik didih inilah yang memungkinkan pemisahan campuran etanol air. Prinsip: jika larutan campuran etanol air dipanaskan, maka akan lebih banyak molekul etanol menguap dari pada air. Jika uap-uap ini didinginkan (dikondensasi), maka konsentrasi etanol dalam cairan yang dikondensasikan itu akan lebih tinggi dari pada dalam larutan aslinya. Jika kondensat ini dipanaskan lagi dan kemudian dikondensasikan, maka konsentrasi etanol akan lebih tinggi lagi. Proses ini bisa diulangi terus, sampai sebagian besar dari etanol dikonsentrasikan dalam suatu fasa. Namun hal ini ada batasnya. Pada larutan 96% etanol, didapatkan suatu campuran dengan titik didih yang sama (azeotrop). Pada keadaan ini, jika larutan 96% alkohol ini dipanaskan, maka rasio molekul air dan etanol dalam kondensat akan teap konstan sama. Jika dengan cara distilasi ini, alcohol tidak bias lebih pekat dari 96%.
No.1 terpena merupakan hidrokarbon alami kombinasi dari isoprena
ReplyDeleteuntuk pertanyaan kedua, Malaria merupakan salah satu penyakit menular daerah beriklim tropis yang menjadi permasalahan kesehatan sampai saat ini. Penyakit ini adalah salah satu penyakit infeksi parasit yang utama di dunia. Setiap tahun 300 – 500 juta kasus malaria menyebabkan 2 juta kematian. Di Indonesia berdasarkan Survei Kesehatan Rumah Tangga tahun 2001, terdapat 15 juta kasus malaria dengan 38.000 kematian tiap tahunnya. Infeksi malaria yang menjadi masalah global ini disebabkan oleh Plasmodium sp. yang ditularkan lewat gigitan nyamuk Anopheles sp. betina. Melihat banyaknya kasus malaria yang terjadi dan resistennya beberapa obat malaria saat ini, maka diperlukan suatu upaya untuk mencari alternatif pengobatan yang lain dengan efektifitas yang tinggi dan toksisitas yang rendah. Pemakaian bahan alam untuk mengatasi berbagai penyakit telah lama dilakukan.
ReplyDeletePenelitian ini menggunakan tumbuhan kembang bulan (Tithonia diversifolia) sebagai sampel, dimana kandungan dari tumbuhan tersebut yang diduga memiliki aktivitas antimalaria adalah senyawa terpenoid. Senyawa ini telah terbukti secara in vitro dapat menghambat pertumbuhan Plasmodium. Oleh sebab itu, dilakukan pengujian fraksi positif terpenoid daun tumbuhan ini untuk membuktikan bahwa senyawa terpenoid yang ada dalam daun tumbuhan ini memiliki aktivitas sebagai antimalaria. Fraksi positif terpenoid ini didapatkan dengan metode Vacuum Liquid Chromatography (VLC) dengan pelarut (N-heksana, kloroform dan metanol ) yang
ditingkatkan kepolarannya secara gradien sehingga dihasilkan 5 kelompok fraksi. Kelompok
fraksi yang mengandung terpenoid adalah kelompok fraksi nomor 2 dan 3 yang ditandai dengan timbulnya noda warna ungu ketika diberi penampak noda anisaldehida sulfat. Kemudian dua kelompok fraksi ini digabungkan menjadi satu vii, sehingga diperoleh fraksi terpenoid. Fraksi terpenoid yang dihasilkan diujikan pada mencit yang telah terinfeksi oleh Plasmodium berghei dengan dosis 8 mg/kgBB; 4 mg/kgBB; 2 mg/kgBB; 1 mg/kgBB menggunakan metode Petter’s test yang telah dimodifikasi sehingga diperoleh data persen penghambatan parasit. Data hasil uji aktivitas fraksi terpenoid ini kemudian dianalisis dengan menggunakan metode analisi probit untuk mendapatkan nilai ED. Dari hasil analisis data maka didapatkan nilai EDsebesar 5.058 mg/kgBB. Harapan terhadap penelitian selanjutnya agar dapat dilakukan isolasi senyawa aktif dari tumbuhan kembang bulan (T. diversifolia) ini sehingga dapat dikembangkan dan dimanfaatkan lebih banyak ke depannya serta dilakukan pengujian untuk mengetahui mekanisme kerja terpenoid dari tumbuhan ini.
Baik saya akan mencoba menjawab permasalahan mo 2. Menurut saya kenapa kebanyakan obat berasal dari metabolit sekunder adalah karena golongan senyawa dari metabolit sekunder kebanyakan di temui di tumbuh tumbuhan, yg mana banyak tersebar di lingkungan, contohnya terpanoid yg banyak di tumbuhan sehingga di buatlah obat herbak yg berasal dri tumbuh-tumbuhan
ReplyDeletesaya akan menjawab pertanyaan sudari nomor 2 dimana Fungsi metabolit sekunder adalah untuk mempertahankan diri darikondisi lingkungan yang kurang menguntungkan, misalnya untuk mengatasihamadan penyakit, menarik polinator,dan sebagaimolekul sinyal. maka dari itu kebanyakan metabolit sekunder berfungsi untuk obat, sedangkan metabolit primer untuk pertumbuhan
ReplyDelete